Friday, 27 November 2015

Perbedaan motor 4tak dan 2tak

MOTOR BENSIN
tahun 1876 seorang insinyur bernama nicolas august oto merancang sebuah motor bakar internal yang mlakukan langkah sebanyak 4 kali untuk menyelesaikan 1 siklus dan menghaasilkan 1 usaha. dia bekerja sama dengan perusahaan yang lokasinya di dekat colongne di jerman dan mereka berhasil melakukan usaha dan menjual motor buatan mereka ke seluruh dunia dengan sangat berhasil. pada tahun berikutnya ada insinyur bernama godley timler bekerja sama dengan perushaan derts yang juga mengembangkan motor yang diciptakan oleh otto. motor yang diciptakan oleh otto adaalah menggunakan bahan bakar gas, kemudian dikembangkan oleh theimler yang menggunakan abahan bakar cair. Sekarang lebih banyak yang menggunakan bahan bakar cair. oleh karena itu muncul sekarang motor bensin. salah satunya adalah motor bensin 4 langkah.

motor 2 tak mengeluarkan asap dari knalpot banyak sedangkan pada motor 4 tak asap yang kluar relatif sedikit dan bersih. Penyebab banyaknya asap pada motor 2 tak adalah karena bahan bakar nya dicampur dengan oli atau disebut oli samping. Pada motor 4 tak, tidak perlu mencampur bahan bakar dengan oli, jadi yang dipakai adalah bahan bakar murni.
Pada silinder 2 tak terdapat lubang pembilasan, sedangkan pada silinder motor 4 tak tidak terdapat lubang pembilasan
Perbedaan motor 4tak dan 2tak
. pada motor 2 tak tidak mempunyai katup, sedangkan pada motor 4 tak mempunyai katup yaitu katup masuk dan katup buang. torak, silinder block dan tutup silinder tidak ada perbedaan.


cara kerja motor 2 tak










pada waktu torak bergerak dari TMB atau titik mati bawah menuju TMA atau titik mati atas, ruang engkol membessar sehingga terjadi kevakuman,akibatnya bahan bakar baru yang berupa campuran bensin, oli, dan udara terhisap masuk kedalam ruang engkol melalui saluran masuk yang terbuka. torak bergerak terus menuju titik mati atas sehingga bahan bakar di ruang bakar terkompresi karena baik saluran masuk maupun saluran buang tertutup rapat oleh piston. Kira-kira 10 derajat sebelum piston mencapai TMA busi memercikan bnga api sehingga terjadi ledakan yang diakibatkan olwh pembakaran. torak terdorong dari TMA menuju TMB. akibat ledakan tadi, torak bergerak terus terdorong menuju ke TMB sehingga saluran buang terbuka dan gas sisa pembakaran keluar ke udara bebas melalui knalpot. torak terus bergerak menuju titik mati bawah sehingga bahan bakar baru masuk melalui saluran bilas yang sudah terbuka. sirkulasi ini terus berulang-ulang.

cara kerja motor 4tak




mesin melakukan lagkah hisap. torak bergerak dari TMA ke TMB. katup buang tertutup sedangkan katup masuk terbuka. bahan bakar bensin hyang bercampur udara dari karburator terhisap kedalam silinder melalui katup masuk. langkah kompresi. torak bergerak dari TMB ke TMA. kedua katup tertutup sehingga bahan bakar yanhg dihisap tadi tidak bisa keluar pada waktu ditekan ke ruang bakar oleh torak akibatnya tekanan naik. beberapa saat sebelum piston mencapai TMA busi mmercikkan bunga api sehigga bahan bakar yang mencapai tekannan tinggi tadi terbakar. langkah usaha.bahan bakar hyang terbakar menimbulkan tekanan tinggi dan mendorong torak dari TMA turun ke TMB menggerakkan poros engkol. gerakan ini diubah oleh poros engkol menjadi gerak berputar dan kemudian diteruskan ke roda. selama proses ini kedua katup tertutup. langkah buang. gerak berputar poros engkol mendorong torak dari TMB ke TMa pada saat bersamaan katup buang terbuka. sehingga gas buang hasil pembakaran keluar melalui katup buang ke udara bebas. setelah itu motor kembali melakukan langkah-langkah tadi dan berlangsung terus menerus sehingga motor hidup terus.
mesin 2 tak untuk 1 kali proses pembakaran memerlukan 1 kali putaran poros engkol atau 2 gerakan torak sedangkan mesin 4tak untuk satu kali proses usaha memerlukan 2 kali putaran poros engkol atau 4kali gerakan torak.

Saturday, 24 October 2015

Pemeriksaan pelampung pada Karburator

Pemeriksaan Pelampung pada Karburator

Dalam pemeriksaan pelampung karburator ini akan dilakukan beberapa langkah antara lain, persiapan, pemeriksaan, penyetelan,dan pengetesan. Pelampung merupakan komponen karburator yang sangat penting, oleh karena itu memerlukan pemeriksaan yang benar-benar teliti. Jangan sampai kita mengalami gangguan berkendara hanya karena pelampung karburator yang tidak sesuai posisinya.

Jadi tujuan praktik pemeriksaan pelampung karburator ini yaitu agar pembaca dapat memeriksa sendiri juga menyetel sendiri pelampung karburator bagi yang mmepunyai kendaraan dengan sisterm karburator.

Langkah-langkah Praktek :
A. Persiapan
1. persiapkan alat-alat yang diperlukan, seperti obeng, carburator cleaner dsb
2. menggunakan kunci dan obeng yang tepat jangan samapai salah pemakaian
3. membongkar karburator dengan alat ayang sesuai. Jet jangan sampai tertukar saat pemasangan.
4. letakkan semua komponen atau bagian-bagian karburator di atas nampan.
5. bersihkan dengan karburator cleaner atau bensin, lalu keringkan dengan menyemprotkan udara tekan.

B. Pemeriksaan
1. pertama, kita balikkan posisi bagaian karburator yang atas sehingga pelampung berada pada posisi terbalik atau menutup
2. ukur ketinggian celah atantara bagian atas pelampung dengan permukaan bibir bagian atas karburator. sesuaikan jarakj nya denagn spesifikasi standar
3. pelampung diangkat hingga mencapai posisi maksimal, kemudian jarak antaru tuas penekan nedle valve dan ujung nedle valve diukur

C. Penyetelan
1. pelampung itu berbeda beda. ada yang bisa disetel dan ada yang tidak bisa di setel. Apabila menjumpai pelampung yang bisa disetel, maka ketika penyetelan harus dilakukan pada tuas penekan needle valve atau tuas pelampung yang biasanya terbuat dari metal.
2. harus memposisikan pelampung dengan tepat. apabila tidak tepat dapat membuat mesin menjadi buruk dan emisi gas menjadi banyak. Berikut posisi-posisi pelampung yang tidak tepat :
    - bila posisi pelampung menutup terlalu rendah, maka akan membuat permukaan bensin dalam ruang pelampung menjadi lebih rendah posisinya dan akan mengakibatkan campuran yang masuk ke dalam mesin menjadi kurus. Oleh karena itu, tenaga mesin menjadi berkurang.
    - bila posisi pelampung menutup terlalu tinggi, maka akan membuat permukaan bensin dalam ruang pelampung menjadi terlalau tinggi. Oleh karena itu bensin bisa merembes keluar atau biasa disebut banjir dalam bahasa bengkelnya. Campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam mesin akan lebih kaya dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih tinggi.

D. Pengetesan
1. pertama adalah dengan mengembalikan bagian karburator atas atau air horn. Pemasangan jet atau spuyer harus tepat tidak boleh sampai tertukar dengan ukuran yang lainya.
2. lakukanlah pengetesan dengan cara sebagai berikut :
    - memeriksa adanya kebocoran atau rembesan bensin pada akarburator.
    - memeriksa sistem kerja pompa akselerasi
    - memeriksa sistem kerja throttle primer dan sekunder
    - memeriksa sistem kerja fast idle.

Demikian cara dan langkah-langkah untuk memeriksa pelampung karburator. Semoga bermanfaat buat pembaca, maaf untuk gambar panduan belum sempat saya upload karena ada masalah koneksi, semoga nanti bisa segera diupload untuk gambar langkah memeriksa pelampung karburator...sekian semoga bermanfaat,...

Monday, 21 September 2015

pemeriksaan platina dan dwell

                              Pemeriksaan Platina dan Pengukuran Sudut Dwell



Untuk menjaga performa mesin motor bensin harus memperhatikan selalu platina dan sudut dwel. Karena dengan itu performa mesin apalagi saat stasioner akan terjaga. Jadi harus rajin memeriksa platina dan juga sudut dwel. Kali ini akan saya jelaskan bagaimana memeriksa platina dan mengukur sudut dwel.

I.        Pemeriksaan Platina
A.      Pemeriksaan
1.       Siapkan peralatan,seperti obeng,feeler gauge dll
2.       Lepaskan tutup distributor
3.       Lepaskan kabel negative coil pada distributor
cara melepas negatif koil
4.       Lepaskan platina atau kontak poin
B.      Pemeriksaan Fisik
1.       Periksa dan pastikan bahwa kontak pada platina harus rata dan bersih. Tidakboleh berlubang atau tidak rata dan pegas harus kuat sehingga platinadapat menutup dengan rapat.


kondisi platina tidak rata dan berlubang
2.       Nok pada rotor harus tidak mengalami keausan tak merata dan tidak oblak
3.       Periksa kabel positif jangan sampai terbuka isolasinya dan menyentuh body
C.      Perbaikan dan pemasangan
1.       Bersihkan permukaan platina, dengan amplas atau kikir halus
 cara membersihkan platina

2.       Berikan sedikit vet atau grease untuk melumasi permukaan nok dan rubber block
3.       Pasang kembali platina ke tempat semula dan selalu perhatikan kebersihan
4.       Pada saat rubber block sejajar dengan bagian breaker cam yang rata ,kerengggangan celah =0,4mm.  gunakan feeler gauge untuk mengukurnya
5.       Kencangakan dengan kuat baut pengikat platina dan pasanga kabel positif dan kencangkan murnya dengan kuat.
6.       Pasang kembali tutup distributor


II.                  Pengukuran Sudut Dwell
A.      Pengukuran Sudut Dwell
1.       Pasang dwell tester denganrangkaian seperti gambar di bawah
pemasangan dwel tester pada kendaraan bermotor
2.       Hidupkan mesin dan perhatikan besar sudut dwell yang terukur oleh dwell tester
3.       Bandingkan dengan nilai spesifikasinya. Bila berlum tepathasilnya,lakukan penyetelan.
4.       Selama pengukuran, perhatikan fluktuasi sudut dwell. Bila perbedaaan lebih dari 3derajat menandakan bahwa puncak cam sudah tidak sama tnggi, dan sebaiknya cam diganti.
B.      Pengukuran dan penyetelan celah platina dengan cara manual
1.       Putar poros engkol sehingga bagian breaker cam yang rata tepat sejajar dengan rubber block
posisi breaker cam dan rubber block
2.       Masukkan feeler gauge ukuran 0,4 pada celah antara rubber block dengan breakaer cam
3.       Kendorkan baut pengikat dan baut penyetel platina, gunakan obeng negative, masukkan ujungnya tepat diantara nok dan masuk coakan dari plat dudukan platina
4.       Putar obeng negative ke kiri atau ke kanan hingga jarak celah platina sesuai dan gerakan feeler gauge harus terasa halus.
5.       Bila kerenggangan sudah tepat, kencangkan baut penyetel dan baut pengikat dengan kuat agar tidak mudah untuk kendor
C.      Analisis
1.       Sudut dwel rata-rata untuk mesin 4k adalah 50 derajat plus/minus 2
2.       Sudud dwel rata-rata untuk mesin 6k sebesar 60derajat plus/minus 2
3.       Sudut dwell besar berarti celah atau gap dari platina terlalu rapat
4.       Bila sudut dwel kecil berarti celah atau gap dari platina terlalu renggang
5.       Untuk penggantian platina harus disertai penggantian kondensor.

Demikian cara untuk memeriksa platina dan mengukur sudut dwel, silahkan apabila ada koreksi mhon untuk meninggalkan komentar… semoga bermanfaat…
 

Saturday, 19 September 2015

pemeriksaan karburator motor bensin



Pemeriksaan Karburator

Dalam pemeriksaan karburator ini akan dilakukan beberapa tahap, yaitu antara lain :
-          Pemeriksaan pembukaan throttle valve
-          Pemeriksaan pompa akselerasi
-          Pemeriksaan dan penyetelan putaran idle dan idle-up
-          Pemeriksaan putaran fast idle

A.      Pemeriksaan pembukaan throttle valve
1.       Ketika mesin mati,tekan pedal akselerator hingga posisi maksimum.
2.       Pada saat pedal posisi maksimum, gerakkan tuas main throttle secara manual, dengan jari :
·         Bila tuas tidak bergerak berarti throttle primer sudah benar
·         Bila tuas bergerak, lakukan penyetelan kabel gas
3.       Pada saat posisi pedal maksimum tekan tuas throttle sekunder secara manual dengan jari :
·         Bila throttle dapat terbuka dengan penuh dan gampang berarti kondisi mekanisme throttle sekunder bagus
·         Bila tidak dapat terbuka penuh mesin akan kurang tenaga, periksa da n perbaiki mekanisme throttle sekunder.

B.      Pemeriksaan pompa akselerasi
1.       Pada saat mesin mati, tekan pedal gas hingga maksimal
2.       Ketika pedal gas ditekan mendadak :
·         Bila dari pump jet menyemprot bensin terus menerus hingga pedal pada posisi maksimum berarti pompa akselerasi bekerja normal.
·         Bila tidak ada semprotan dari pump jet berarti plunyer pada accelerator pump telah aus atau rusak sehingga mesin kurang tenaga pada saat akselerasi
3.       Ketika pedal gas ditekan secara perlahan dari pump jet akan keluara bensin sedikit dan perlahan sehingga bensin tikdak menyembur dengan deras

C.      Pemeriksaan dan penyetelan putaran idle dan idle-up
1.       Ketika mesin hidup, temperature mesin minimal 60 derajat C dan pasanglah tachometer
2.       Pada saat compressor AC tidak bekerja putaran stasioner harus menunjukkan putaran 600-800 rpm. (bila putaran idle terlalu tinggi akan menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat dan apabila putaran terlalu rendah akan menyebabkan pembakaran tidak sempurtna sehingga emisi gas buang meningkat dan konsumsi bahan bakar akan meningkat pula)
3.       Apabila putaran idle tidak sesuai, putar baut idle adjuster hingga sesuai dengan spesifikasi.
4.       Aktifkan AC putaran mesin harus bertambah hingga 800-1000 rpm. Peningkatan putaran yang tidak sesuai dengan angka tersebut akan menyebabkan penurunan kinerja mesin dan mengakibatkan peningkatan emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar.
5.       Apabila putaran tidak sesuai, putarlah baut penyetel idle up hingga putaran mesin sesuai dengan spesifikasi

D.      Pemeriksaan Putaran Fast Idle
1.       Pada saat mesin sedang pemanasan, dan katup choke tertutup,putaran mesin harus meningkat. Inilah yang dinamakan fast idle.
2.       Periksa putaran fast idle sebagai berikut :
·         Lepas selang vakum pada diafragma choke opener, lalu tutuplah selang vakum dengan plug
·         Buka throttle sedikit dan tekan tuas fast idle dengan jari hingga bagian tertinggi menyentuh tuas throttle. Bila tidak menyentuh, putarlah fast adjusting screw
3.       Naikkan putaraan mesin. Pada saat mesin sudah panas, tuas throttle akan menjauh dari cam fast idle sehingga ketika pedal gas dibebaskan maka putaran mesin akan kembali ke putaran idle
Sekian semoga bermanfaat bagi temen-temen semua,..

Thursday, 17 September 2015

pemeriksaan timing pengapian



Pemeriksaan Timing Pengapian

Setelah dalam artikel sebelumnya kita membahas pemeriksaan busi dan pemeriksaan kompresi, sekarang kita akan membahas mengenai cara pemeriksaan timing pengapian…
Dalam pemeriksaan timing pengapian ini ada 2 macam :
1.       Pemeriksaan secara manual
2.       Pemeriksaan menggunakan timing light

Langsung saja kita membahas yaitu yang pertama pemeriksaan timing pengapian secara manual.
A.      Persiapan
1.       Siapkan alat yang diperlukan (kunci pas ring, kunci ring, kunci T, kunci busi)
2.       Buka busi silinder 1 dan kendorkan baut pengikat distributor.
3.       Putar poros engkol menggunakan kunci shock hingga piston silinder 1 mendekati titik mati atas.

4.       Perhatikan tanda timing pada pulley dan pastikan berada pada posisi 10 ˚ sebelum TMA 

B.      Penyetelan
1.       Kendorkan baut pengikat distributor dan pasang busi pada kabel busi dengan masa tergubung ke badan busi.
2.       Kunci kontak diputar ke posisi ON, lalu putar distributor sambil perhatikan percikan bunga api pada elektroda busi
3.       Pertahankan posisi distributor pada titik dimana busi mulai memercikkan bunga api.
4.       Kencangkan baut distributor pada posisi tersebut



Yang kedua yaitu pemeriksaan timing pengapian dengan menggunakan timing light.
A.      Persiapan
1.       Persiapkan alat yang akan digunakan (kunci pas ring, timing light dll)
2.       Hidupkan mesin dengan memutar kunci kontak pada posisi start
3.       Pastikan putaran idle sudah sesuai dengan repair manual mesin. Sesuaikan bila putaran tidak tepat dengan cara memutar baut penyetel campuran udara dan bahan bakar di karburator
4.       Yakinkan bahwa sudut dwell platina telah sesuai dengan spesifikasi. Lakukan penyetelan bila dperlukan.

B.      Pemeriksaan Timing (Awal)
1.       Pasang timing light
2.       Kabel power timing menuju ke baterai
3.       Probe menuju kabel busi no 1
4.       Arahkan sinar timing light pada tanda timing di pulley atau roda gila
5.       Perhatikan tanda timing pada mesin yang segaris dengan tanda di pulley

C.      Penyetelan timing pengapian
1.       Pastikan octane selector pada distributor tepat pada posisi tengah / nol
2.       Kendorkan baut distributor dengan kunci pas ring 12 mm
3.       Hidupkan mesin dan pastikan putaran idle sudah tepat
4.       Untuk timing light konvensional, arahkan cahaya timing light ke pulley
5.       Putar distributor hingga tanda timing di pulley tepat pada tanda timing di mesin
6.       Bila tanda timing sudah tepat, kencangkan baut distributor.

D.      Pemeriksaan Akhir
1.       Lakukan juga pemeriksaan timing pada putaran tinggi, missal pada putaran 3000 rpm
2.       Filosofinya bahwa pada putaran lebih tinggi, timing harus lebih maju.\
3.       Bila timing tidak maju, kemungkinan vacuum advancer bocor atau mekanisme advancer macet, periksalah dan perbaiki bila perlu
4.       Bila timing pengapian sudah tepat sesuai dengan spesifikasi kencangkan baut pengikat dengan baut
5.       Rapikan alat dan tempatkan pada tempat semula.