Monday, 21 September 2015

pemeriksaan platina dan dwell

                              Pemeriksaan Platina dan Pengukuran Sudut Dwell



Untuk menjaga performa mesin motor bensin harus memperhatikan selalu platina dan sudut dwel. Karena dengan itu performa mesin apalagi saat stasioner akan terjaga. Jadi harus rajin memeriksa platina dan juga sudut dwel. Kali ini akan saya jelaskan bagaimana memeriksa platina dan mengukur sudut dwel.

I.        Pemeriksaan Platina
A.      Pemeriksaan
1.       Siapkan peralatan,seperti obeng,feeler gauge dll
2.       Lepaskan tutup distributor
3.       Lepaskan kabel negative coil pada distributor
cara melepas negatif koil
4.       Lepaskan platina atau kontak poin
B.      Pemeriksaan Fisik
1.       Periksa dan pastikan bahwa kontak pada platina harus rata dan bersih. Tidakboleh berlubang atau tidak rata dan pegas harus kuat sehingga platinadapat menutup dengan rapat.


kondisi platina tidak rata dan berlubang
2.       Nok pada rotor harus tidak mengalami keausan tak merata dan tidak oblak
3.       Periksa kabel positif jangan sampai terbuka isolasinya dan menyentuh body
C.      Perbaikan dan pemasangan
1.       Bersihkan permukaan platina, dengan amplas atau kikir halus
 cara membersihkan platina

2.       Berikan sedikit vet atau grease untuk melumasi permukaan nok dan rubber block
3.       Pasang kembali platina ke tempat semula dan selalu perhatikan kebersihan
4.       Pada saat rubber block sejajar dengan bagian breaker cam yang rata ,kerengggangan celah =0,4mm.  gunakan feeler gauge untuk mengukurnya
5.       Kencangakan dengan kuat baut pengikat platina dan pasanga kabel positif dan kencangkan murnya dengan kuat.
6.       Pasang kembali tutup distributor


II.                  Pengukuran Sudut Dwell
A.      Pengukuran Sudut Dwell
1.       Pasang dwell tester denganrangkaian seperti gambar di bawah
pemasangan dwel tester pada kendaraan bermotor
2.       Hidupkan mesin dan perhatikan besar sudut dwell yang terukur oleh dwell tester
3.       Bandingkan dengan nilai spesifikasinya. Bila berlum tepathasilnya,lakukan penyetelan.
4.       Selama pengukuran, perhatikan fluktuasi sudut dwell. Bila perbedaaan lebih dari 3derajat menandakan bahwa puncak cam sudah tidak sama tnggi, dan sebaiknya cam diganti.
B.      Pengukuran dan penyetelan celah platina dengan cara manual
1.       Putar poros engkol sehingga bagian breaker cam yang rata tepat sejajar dengan rubber block
posisi breaker cam dan rubber block
2.       Masukkan feeler gauge ukuran 0,4 pada celah antara rubber block dengan breakaer cam
3.       Kendorkan baut pengikat dan baut penyetel platina, gunakan obeng negative, masukkan ujungnya tepat diantara nok dan masuk coakan dari plat dudukan platina
4.       Putar obeng negative ke kiri atau ke kanan hingga jarak celah platina sesuai dan gerakan feeler gauge harus terasa halus.
5.       Bila kerenggangan sudah tepat, kencangkan baut penyetel dan baut pengikat dengan kuat agar tidak mudah untuk kendor
C.      Analisis
1.       Sudut dwel rata-rata untuk mesin 4k adalah 50 derajat plus/minus 2
2.       Sudud dwel rata-rata untuk mesin 6k sebesar 60derajat plus/minus 2
3.       Sudut dwell besar berarti celah atau gap dari platina terlalu rapat
4.       Bila sudut dwel kecil berarti celah atau gap dari platina terlalu renggang
5.       Untuk penggantian platina harus disertai penggantian kondensor.

Demikian cara untuk memeriksa platina dan mengukur sudut dwel, silahkan apabila ada koreksi mhon untuk meninggalkan komentar… semoga bermanfaat…
 

Saturday, 19 September 2015

pemeriksaan karburator motor bensin



Pemeriksaan Karburator

Dalam pemeriksaan karburator ini akan dilakukan beberapa tahap, yaitu antara lain :
-          Pemeriksaan pembukaan throttle valve
-          Pemeriksaan pompa akselerasi
-          Pemeriksaan dan penyetelan putaran idle dan idle-up
-          Pemeriksaan putaran fast idle

A.      Pemeriksaan pembukaan throttle valve
1.       Ketika mesin mati,tekan pedal akselerator hingga posisi maksimum.
2.       Pada saat pedal posisi maksimum, gerakkan tuas main throttle secara manual, dengan jari :
·         Bila tuas tidak bergerak berarti throttle primer sudah benar
·         Bila tuas bergerak, lakukan penyetelan kabel gas
3.       Pada saat posisi pedal maksimum tekan tuas throttle sekunder secara manual dengan jari :
·         Bila throttle dapat terbuka dengan penuh dan gampang berarti kondisi mekanisme throttle sekunder bagus
·         Bila tidak dapat terbuka penuh mesin akan kurang tenaga, periksa da n perbaiki mekanisme throttle sekunder.

B.      Pemeriksaan pompa akselerasi
1.       Pada saat mesin mati, tekan pedal gas hingga maksimal
2.       Ketika pedal gas ditekan mendadak :
·         Bila dari pump jet menyemprot bensin terus menerus hingga pedal pada posisi maksimum berarti pompa akselerasi bekerja normal.
·         Bila tidak ada semprotan dari pump jet berarti plunyer pada accelerator pump telah aus atau rusak sehingga mesin kurang tenaga pada saat akselerasi
3.       Ketika pedal gas ditekan secara perlahan dari pump jet akan keluara bensin sedikit dan perlahan sehingga bensin tikdak menyembur dengan deras

C.      Pemeriksaan dan penyetelan putaran idle dan idle-up
1.       Ketika mesin hidup, temperature mesin minimal 60 derajat C dan pasanglah tachometer
2.       Pada saat compressor AC tidak bekerja putaran stasioner harus menunjukkan putaran 600-800 rpm. (bila putaran idle terlalu tinggi akan menyebabkan konsumsi bahan bakar meningkat dan apabila putaran terlalu rendah akan menyebabkan pembakaran tidak sempurtna sehingga emisi gas buang meningkat dan konsumsi bahan bakar akan meningkat pula)
3.       Apabila putaran idle tidak sesuai, putar baut idle adjuster hingga sesuai dengan spesifikasi.
4.       Aktifkan AC putaran mesin harus bertambah hingga 800-1000 rpm. Peningkatan putaran yang tidak sesuai dengan angka tersebut akan menyebabkan penurunan kinerja mesin dan mengakibatkan peningkatan emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar.
5.       Apabila putaran tidak sesuai, putarlah baut penyetel idle up hingga putaran mesin sesuai dengan spesifikasi

D.      Pemeriksaan Putaran Fast Idle
1.       Pada saat mesin sedang pemanasan, dan katup choke tertutup,putaran mesin harus meningkat. Inilah yang dinamakan fast idle.
2.       Periksa putaran fast idle sebagai berikut :
·         Lepas selang vakum pada diafragma choke opener, lalu tutuplah selang vakum dengan plug
·         Buka throttle sedikit dan tekan tuas fast idle dengan jari hingga bagian tertinggi menyentuh tuas throttle. Bila tidak menyentuh, putarlah fast adjusting screw
3.       Naikkan putaraan mesin. Pada saat mesin sudah panas, tuas throttle akan menjauh dari cam fast idle sehingga ketika pedal gas dibebaskan maka putaran mesin akan kembali ke putaran idle
Sekian semoga bermanfaat bagi temen-temen semua,..

Thursday, 17 September 2015

pemeriksaan timing pengapian



Pemeriksaan Timing Pengapian

Setelah dalam artikel sebelumnya kita membahas pemeriksaan busi dan pemeriksaan kompresi, sekarang kita akan membahas mengenai cara pemeriksaan timing pengapian…
Dalam pemeriksaan timing pengapian ini ada 2 macam :
1.       Pemeriksaan secara manual
2.       Pemeriksaan menggunakan timing light

Langsung saja kita membahas yaitu yang pertama pemeriksaan timing pengapian secara manual.
A.      Persiapan
1.       Siapkan alat yang diperlukan (kunci pas ring, kunci ring, kunci T, kunci busi)
2.       Buka busi silinder 1 dan kendorkan baut pengikat distributor.
3.       Putar poros engkol menggunakan kunci shock hingga piston silinder 1 mendekati titik mati atas.

4.       Perhatikan tanda timing pada pulley dan pastikan berada pada posisi 10 ˚ sebelum TMA 

B.      Penyetelan
1.       Kendorkan baut pengikat distributor dan pasang busi pada kabel busi dengan masa tergubung ke badan busi.
2.       Kunci kontak diputar ke posisi ON, lalu putar distributor sambil perhatikan percikan bunga api pada elektroda busi
3.       Pertahankan posisi distributor pada titik dimana busi mulai memercikkan bunga api.
4.       Kencangkan baut distributor pada posisi tersebut



Yang kedua yaitu pemeriksaan timing pengapian dengan menggunakan timing light.
A.      Persiapan
1.       Persiapkan alat yang akan digunakan (kunci pas ring, timing light dll)
2.       Hidupkan mesin dengan memutar kunci kontak pada posisi start
3.       Pastikan putaran idle sudah sesuai dengan repair manual mesin. Sesuaikan bila putaran tidak tepat dengan cara memutar baut penyetel campuran udara dan bahan bakar di karburator
4.       Yakinkan bahwa sudut dwell platina telah sesuai dengan spesifikasi. Lakukan penyetelan bila dperlukan.

B.      Pemeriksaan Timing (Awal)
1.       Pasang timing light
2.       Kabel power timing menuju ke baterai
3.       Probe menuju kabel busi no 1
4.       Arahkan sinar timing light pada tanda timing di pulley atau roda gila
5.       Perhatikan tanda timing pada mesin yang segaris dengan tanda di pulley

C.      Penyetelan timing pengapian
1.       Pastikan octane selector pada distributor tepat pada posisi tengah / nol
2.       Kendorkan baut distributor dengan kunci pas ring 12 mm
3.       Hidupkan mesin dan pastikan putaran idle sudah tepat
4.       Untuk timing light konvensional, arahkan cahaya timing light ke pulley
5.       Putar distributor hingga tanda timing di pulley tepat pada tanda timing di mesin
6.       Bila tanda timing sudah tepat, kencangkan baut distributor.

D.      Pemeriksaan Akhir
1.       Lakukan juga pemeriksaan timing pada putaran tinggi, missal pada putaran 3000 rpm
2.       Filosofinya bahwa pada putaran lebih tinggi, timing harus lebih maju.\
3.       Bila timing tidak maju, kemungkinan vacuum advancer bocor atau mekanisme advancer macet, periksalah dan perbaiki bila perlu
4.       Bila timing pengapian sudah tepat sesuai dengan spesifikasi kencangkan baut pengikat dengan baut
5.       Rapikan alat dan tempatkan pada tempat semula.